Minggu, 13 Januari 2008

ISLAM AUTENTIK MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN ?



Suara Muhammadiyah

Prestasi Nabi Muhammad yang tercatat dengan tinta emas sejarah adalah; dengan melaksanakan ajaran Islam yang autentik mampu mengubah masyarakat jahiliyah yang biadab menjadi masyarakat Islam yang beradab. Proses dari masyarakat jahiliyah menuju masyarakat Islam yang beradab ini memerlukan waktu 23 tahun. Tidak berlangsung secara instan. Ada tahapan-tahapan yang memungkinkan ajaran dan nilai-nilai Islam itu dicerna dan diamalkan oleh pemeluknya. Kemudian, hasilnya nyata. Hadirlah masyarakat yang ditandai oleh kemakmuran dan keadilan, ditandai oleh dijunjung tingginya nilai-nilai kemanusiaan. Tauhid dipegang teguh yang perwujudannya diperkaya dengan berbagai amal individual, amal sosial dan amal kultural yang optimal. Iman dan amal shalih menyatu, iman pun menjadi produktif bagi kehidupan.

Inilah yang mampu mengubah bangsa Arab yang semula tidak diperhitungkan,
ketika mengamalkan ajaran Islam autentik menjadi bangsa yang diperhitungkan oleh dunia global pada waktu itu.
Proses internalisasi ajaran dan nilai-nilai Islam ini berlangsung dinamis dan interaktif. Dalam tarikh Islam dan sirah Nabi tercatat bagaimana upaya mewujudkan Islam autentik itu sangat kaya dengan dialog yang juga kaya makna. Tantangan riil dan aktual pada zaman itu mampu dijawab oleh ajaran Islam autentik, Islam yang benar-benar asli, berasal dari Allah SwT dan sampai kepada umat manusia dengan perantaraan Nabi Muhammad saw. Para sahabat Nabi yang berasal dari berbagai suku dan bangsa yang memiliki karakter berbeda dapat berbaur dan menyatu dengan kehidupan yang diwarnai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam ini. Berkat pengamalan Islam yang autentik pula, masyarakat Islam pada waktu itu dapat memayungi dan mengayomi bermacam-macam komunitas dan agama lain lewat kesepakatan damai yang kemudian dikenal sebagai Piagam Madinah. Sebuah piagam perdamaian monumental yang dibuat ratusan tahun sebelum Magna Charta dirumuskan di Inggris.
Sepeninggal Nabi Muhammad, di bawah kepemimpinan empat sahabat besar bergantian yang dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin upaya untuk mengamalkan Islam autentik terus dilakukan. Pada saat itu wilayah pemeluk Islam makin meluas dan persoalan yang dihadapi Khulafaur Rasyidin makin rumit. Empat sahabat besar yang memimpin umat secara Khalifah (dengan baiat oleh umat) itu menghadapi persoalan baru yang pada zaman kehidupan Nabi belum ditemui. Proses ijtihad pun dimulai, agar Islam autentik tetap mampu menjawab tantangan zaman yang selalu baru.
Begitulah, pasca era Khulafaur Rasyidin yang dikenal dengan munculnya era Daulah (Dinasti Kerajaan) Islamiyah, diawali dengan Dinasti Bani Umayah, Bani Abasiyah, Bani Umayah di Andalusia, dan Bani-bani lain di Persia, India, Asia Tengah, Asia Tenggara, pun umat Islam tetap berupaya mengamalkan Islam autentik. Tentu masalahnya menjadi amat rumit ketika spirit Islam autentik ini kemudian menjadi kabur di bawah pemerintahan para raja dinasti para Bani itu, sehingga ketika zaman besar terbaru muncul yang disebut sebagai era modern, umat Islam yang ratusan tahun berjaya kemudian berada di bawah penjajahan bangsa Barat yang Kristen. Para pejuang Islam yang berusaha menggali spirit Islam autentik mencoba mengubah instrumen perjuangannya dalam bentuk yang lebih tepat. Misalnya, apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah dengan mempergunakan instrumen budaya berupa lembaga pendidikan, pelayanan kesehatan, lembaga penerbitan dan lembaga pelayanan sosial. Islam autentik berakar pada tauhid dan kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah pun diperkaya dengan tafsir aktual dan ijtihad aktual sehingga terbukti dapat mewarnai kehidupan umat dan bangsa Indonesia dan bangsa lain sekarang ini.
Pilihan pada Islam autentik yang kaya makna, kaya amal, kaya ilmu dan kaya tanda inilah yang agaknya perlu senantiasa dilakukan sekarang ini. Ketika zaman makin bergerak cepat dan persoalan makin rumit dan mengglobal, kita tidak cukup mengandalkan pada pemahaman agama yang miskin makna, miskin ilmu, miskin amal dan miskin tanda. (Bahan dan tulisan: tof)

Tidak ada komentar: