Kamis, 14 Februari 2008

Live USA-Menteng, Dari Pendidikan, Krisis Ulama hingga Peran Politik


Arif Nur Kholis/ Joko Sumiyanto

Jakarta-Acara Silaturahim antara PCIM USA dan PP Muhammadiyah, Sabtu (9/02/2008) pukul 19.55 WIB itu berlangsung hangat. Pada awal acara, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memperkenalkan kepada anggota PP Muhammadiyah yang hadir pada acara malam tersebut bahwa PCIM Amerika banyak terdiri dari expert di berbagai bidang. Setelah perkenalan anggota PP Muhammadiyah, perbincangan kemudian mengalir berkisar pada masalah peran Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan dinamika dakwah Islam di Indonesia.

Dalam bincang-bincang tersebut, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi masalah pendidikan, Prof. Malik Fajar, sempat memaparkan secara singkat program-program pendidikan Muhammadiyah. “Program-program tersebut sekarang sudah bisa diakses melalui website-website yang dimiliki Muhammadiyah” kata tokoh yang identik dengan kebangkitan UM Malang tersebut. Malik Fajar yang pernah menjabat sebagai menteri agama, menteri pendidikan dan menko kesra atinterim tersebut sempat ditanya tentang tentang peran muhammdiyah pada masalah pengentaskan kemiskinan.

Zainal Mutaqqien, mahasiswa S2/S3 pada Temple University, Philadelphia dalam kesempatan tersebut menanyakan tentang peran isu krisis ulama di Muhammadiyah. “Sekarang banyak orang bertanya-tanya bahwa muhammadiyah tidak memiliki ulama” kata Zen. Dengan spontan Ketua Umum, Din Syamsuddin, menjelaskan bahwa sebenarnya banyak ulama-ulama yang dihasilkan Muhammadiyah sampai saat ini. Diskusi yang sebelumnya direncanakan mulai pukul 19.30 WIB tersebut, kemudian berkembang dalam masalah politik. Dari New York, Dr. Yusmin Alim, alumni Cornell Univeristy, menanyakan peran Muhammadiyah di pemerintahan. Din menjawab bahwa Muhammadiyah memiliki banyak kader diberbagai partai politik dan kader non partisan di pemerintah. “ Disini mereka memiliki peran srtategis, walaupun muhammadiyah tidak berpolitik” terang Din kemudian.

Kontribusi PCIM USA Ditunggu
Dalam penutupan dialog, Din menyatakan bahwa warga Muhammadiyah harusnya merasa bangga dengan acara silaturahim seperti ini. Din berharap agar acara-acara seperti ini terus bisa berlangsung dan berkembang dengan melibatkan PCIM yang lain. Selain itu, Din juga menyampaikan harapannya akan partisipasi para expert di Amerika dan negara lainnya di dunia untuk berkontribusi positif pada perkembangan Dakwah Muhammadiyah. Selanjutnya Din berpesan, “Pemikiran-pemikiran para ahli Indonesia di Amerika dan negara lain di seluruh dunia sangat dibutuhkan dan senantiasa ditunggu”. (Arif

Tidak ada komentar: