Senin, 16 Juli 2007

MPM Muhammadiyah Berhasil Dampingi Petani Indramayu

Said Tuhuleley: "MPM Akan

Perluas Pendampingan Untuk Wilayah dan Jenis Lain"

Deni Al Ashari

Indramayu –Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah berhasil dampingi petani Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu dalam penurunan ongkos pertanian dan peningkatan produksi. Penurunan ongkos pertanian ini terbukti setelah dilakukan pendataan sekaligus perbandingan dengan panen Padi sawah yang berlangsung pada Ahad 06 Mei 2007 di Desa Junti Kebon, Kec. Juntinyuat kab. Indramayu Jawa Barat.

Istar Swi Priyono, IR, MM ketua MPM Pimpinan Wilayah Jawa Barat dalam releasenya yang disampaikan kepada Tim Liputan Muhammadiyah.or.id yang hadir saat panen raya menyebutkan, dari tiga kali melakukan penen raya yang dilakukan oleh MPM bersama petani di Jawa Barat ini menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Sebab terdapat pengurangan biaya pertanian dan peningkatan produksinya. "para petani yang telah melakukan panen raya tersebut dapat menghemat biaya lebih dari 50 % dan memperoleh peningkatan produksi lebih dari 50 % dengan kualitas yang baik" ungkapnya.

Hal yang senada juga dirasakan oleh petani binaan MPM Muhammadiyah di Juntinyuat, dengan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh MPM Muhammadiyah, para petani yang tergabung dalam "Bina Mentari" betul-betul merasakan manfaat yang besar dari hasil pertaniannya tersebut. " Kalau sebelum ada binaan MPM Muhammadiyah ini ongkos pertanian yang dikeluarkan mencapai Rp. 1.571.000, namun setelah adanya binaan MPM ini kami hanya mengeluarkan ongkos pertanian sebesar Rp. 705.000, -, jadi terdapat selisih Rp. 866.000, - tutur Syatori Yamin.

Syatori Yamin juga menambakan, jika jumlah selisih ongkos pertanian pada masa sebelum dan sesudah binaan MPM tersebut dikalikan dua, maka akan berjumlah Rp. 1.732.000,-.( satu juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu rupiah), ini jelas merupakan angka yang sangat besar bagi petani. Apalagi jika jumlah 1.732.000 tersebut dikalikan dengan 310 desa yang ada di kabuaten indramayu dengan kepemilikan tanah rata 100 ha, maka menurut Syatoti dalam jangka waktu satu tahun petani sudah melakukan pemborosan biaya pertanian sebesar Rp. 22.692.000.000,- (22,692 Milyar).

Dengan keberhasilan yang dirasakan oleh kerjakeras MPM Muhammadiyah ini, rencananya kedepan MPM akan memperluas untuk Jenis tanaman lain dan pendampingan petani di luar wilayah Jawa. Menurut Said Tuhuleley, ketua MPM Muhammadiyah, dalam waktu dekat MPM akan melakukan panen raya untuk jenis tanaman Jeruk, Nanas dan Jahe Gajah. " kemarin sudah ditinjau oleh Tim MPM Muhammadiyah dan telah dikoordinasi dengan petaninya itu" ungkap Said. Sedangkan untuk pendampingan petani untuk di luar Jawa, Said menyebutkan akan dilakukan panen raya di Sulawesi Selatan di dua kabupaten dengan dua jenis tanaman yang dicoba dibimbing, yaitu kabupaten Sinjai untuk padi sawah dan kabupaten Mrekah untuk tanaman Ortikurtura.

Selain itu MPM Muhammadiyah juga akan mempersiapkan pendampingan untuk wilayah Sumbawa di Nusa Tenggara Barat dan Bengkulu. " Untuk Bengkulu ini, kebetulan MPM bekerjasama dengan Kementerian Daerah Tertinggal untuk melatih fasilitator pendamping masyarakat di sana, jadi untuk tahun 2007 ini MPM akan bergerak di Jawa sebagian besar, dan luar Jawa terbatas untuk tiga propinsi itu dulu" tambahnya. (Deni)

Tidak ada komentar: