Kamis, 13 Maret 2008

Azyumardi Azra : “Muhammadiyah adalah Salafisme Tengah”


Arif Nur Kholis

Yogyakarta- Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra, menyatakan bahwa dalam peta pemikiran Islam, Muhammadiyah bisa digolongkan pada posisi Salafisme Tengah . Di depan peserta Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah, Senin (17/8/2007) di UMY, mantan rektor UIN Jakarta ini mengatakan “Muhammadiyah berslogan Kembali ke Al Qur’an dan Sunnah yang identik dengan Salafisme, namun berada di tengah tidak di sisi kiri maupun kanan”.

Lebih lanjut Prof. Azumardi memaparkan bahwa Salafisme sendiri ada varian yang bermacam macam, termasuk ada gerakan – gerakan yang memaksa orang untuk ikut ke pemikiran salafiahnya Muhammad bin Abdul Wahab, pada gerakan Wahabi yang menggunakan kekerasan. Dalam sejarah dinyatakan bahwa ketika laskar Wahabi yang membersihkan Makkah dari berbagai penyimpangan, sampai terjadi penumpahan darah.

Menurutnya, saat ini di Indonesia juga berkembang gejala seperti itu, seperti pada kasus penutupan tempat ibadah dengan kekerasan. Sedangkan Muhammadiyah selama ini selalu mengutamakan cara cara berkeadaban. Namun melihat kedekatan Muhammadiyah dengan salafisme, anggota Muhammadiyah sangat potensial untuk direkrut dalam gerakan gerakan ini.

”Saat ini yang mendesak adalah perumusan paradigma salafisme tengah atau konsep Ummatan Wasathon ini, karena tidak ada fihak lain yang lebih berkompeten kecuali Muhammadiyah untuk merumuskannya” lanjutnya.

Tiga Tantangan Muhammadiyah

Dalam panel bersama Prof. Syafii Maarif dan Prof. Samsul Anwar ini, Prof. Azyumardi memaparkan bahwa upaya Revitalisasi Aspek Pemikiran di Muhammadiyah menghadapi tiga tantangan sekaligus, yaitu berkembangnya berbagai aliran pemikiran Islam yang tidak selalu kontekstual dengan Indonesia, berkembangnya pemikiran Islam Transnasional, dan tantangan untuk membahas isu isu kontemporer. “Saat ini Perlu pemikiran yang lebih tegas dalam advokasi sosial bagi masyarakat kurang beruntung, seperti korban pelacuran, korban trafficking” sarannya (Arif).

-----------------------

Sumber : www.muhammadiyah.or.id

Tidak ada komentar: